Kenalkan: “Mas Jiwo..!”

Nama Jiwo atau Mas Jiwo adalah nama panggilanku  sejak tahun 1993 di desa Pogog ini. Kenapa saya dipanggil mas Jiwo oleh warga desa? Nama Jiwo sebetulnya adalah nama udara atau callsign-ku di radio amatir. Maklum waktu itu saya masih breaker  gelap jadi aku pakai nama yang mudah diingat saja. Sekarang saya seorang radio amatir yang berlisensi : YD2CGZ.

Sewaktu terjun KKN di desa Pogog, hobi terlarang ini tetap kebawa-bawa sampai ke lokasi dan sekaligus saya manfaatkan untuk berkoordinasi antar posko KKN se kecamatan Bulukerto. Maklum, saat saya KKN di desa Pogog saat itu belum ada handphone dan saat kita di-drop dilokasi tidak ada  yang membawa kendaraan di antara kita. Jadi dengan memakai komukasi radio amatir kita sangat terbantu mobilitas kita.

Saat itu kita masih baru perkenalan dan masih beradaptasi dengan lingkungan baru. Beberapa hari kemudian, terdengar panggilan dari posko sebelah : “Mas Jiwo monitor?” Panggilan itu berulang-ulang untukku. Sejak itu pak Marto yang waktu itu duduk disamping pesawat HT-ku berkesimpulan : bahwa yang membawa HT  itu namanya Jiwo atau Mas Jiwo.

Sejak itu saya dipanggil dengan Jiwo hingga  sekarang. Dan saya yakin bahwa 99% warga desa saya tidak tahu nama asli saya biarpun saya telah berinteraksi selama 15 tahun dengan mereka (naskah ditulis tahun 2009). 

Nama  bisa menjadi sesuatu tidak penting di suatu tempat.

Tapi aku senang dan bangga dengan nama Jiwo itu, saya senang warga desa mengenal saya dengan nama itu.

Bahkan ketika pak Marto memberikan pelaporan dan penilaian kepada DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk administrasi  pak Marto menulisnya tetap memakai nama Jiwo sehingg sang DPL kesulitan meng-alamat-kan nilai sempurna “10” ini kepada  siapa sebab tidak ada mahasiswa yang bernama Jiwo.

Salam buat rekan-rekan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang pernah merasakan ikut program KKN, saya menganjurkan kalau ada waktu luang sesekali datanglah ke lokasi KKN di desa paling tidak buat tombo kangen atau mungkin malah akan tercipta suatu inspirasi.

Sudah kenal dengan Jiwo khan? Mau kenalan sama si Rogo, siapa dia, apa yang perlu diketahui tentang  nama Rogo? Klik ini : http://desapogog.multiply.com/journal/item/12/Rogo_Si_Jagoan_yang_Memang_Jago

About Mas Jiwo Pogog

- Wong Solo - Pencipta konsep "The Power Of One", konsep pemberdayaan masyarakat yang bertumpu pada seseorang secara tunggal, mandiri dan berdikari total. Konsep ini telah dan sedang diujicobakan sejak 2007 hingga sekarang di desa Pogog, Gn. Lawu selatan 575 m DPL kab Wonogiri bagian timur (Jateng) berbatasan dengan kab Ponorogo (Jatim). - Dalam prakteknya - secara berkala Mas Jiwo Pogog mendatangi desa yang terpaut jarak 105 km dari tempat tinggalnya itu untuk melakukan kerja kekaryaan layaknya "seorang mas-mas KKN" sedang melakukan praktek kerja lapangan. Bedanya, "KKN" ini dilakukan sendirian. Oleh Mas Jiwo Pogog hal yang demikian itu dinikmatinya sebagai suatu petualangan yang mengasyikan, petualangan program. - Berbagai ‘program KKN’ telah diciptakan antara lain Pepayanisasi (2007), Durianisasi dan Desa Wisata Buah Durian Unggul (2009), Perpustakanisasi (2010), Asemisasi (2010), Bronjong Babi Sumur Resapan (2010), Ayamisasi (2010), Program Little Kalimantan In Pogog (2010), Pralonisasi (2011), Desa Pembibitan atau Bibitisasi (2011), Sangkarisasi (2013). - Profesional bidang mebel alias tukang bikin kursi, - Kalimantanis. - Reyoger, - Pengamat durian amatir, - Penerima Danamon-Social Entrepreneur Awards 2013. - Penerima Adhikarya Pangan Nusantara - APN Award 2014 - Sedang menulis buku "Kitab Ijen" semacam buku pedoman yang baik untuk bekal bagi siapapun yang tertarik pada pemberdayaan masyarakat bahkan secara solo-karir. Juga sangat direkomendasikan untuk para mahasiswa yang akan terjun melakukan pengabdian masyarakat atau KKN. Kata /ijen/ dalam bahasa Jawa berarti sendiri.
This entry was posted in Dinamika Pogog, Meet The Author: Mas Jiwo, Ndremimil..!, Pogog: Meet The Peoples, Pogog: Over View and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment